18 September 2011

Cendol Pertama Gan

Berawal dari sebuah iseng-iseng tengah malam, sekitaran pukul 00.54 WITA. Ketika pusing mulai melanda di saat sibuk mencari inspirasi. Kekurangan ide, entah apa yang harus dikerja. Akhirnya kepikiran untuk membuat thread di Kaskus. 

Sekitaran 30 menit berada di halaman new thread, pusing apa yang mau ditulis. Dan hingga akhirnya timbul ide untuk menceritakan pengalaman di perantauan selama tiga tahun ini.  

Post New Thread

Menunggu selama sekitaran kurang lebih dua jam. Memantau keadaan thread yang baru saja di posting. Perlahan banyak yang menanggapi. Hingga pada detik ini sekitaran  40 replies dan 402 views. Sebuah hal yang luar biasa bagi saya. Maklum masih Newbie.

Dan hal yang paling LUAR BIASA yang tidak disangka-sangka adalah akhirnya saya mendapatkan Kaskus Reputation (atau dalam istilah kerennya CENDOL ). Akhirnya dapat cendol pertama, assseekkk !!


*** Sekian dan Terima Kasih ***

17 September 2011

My Grandfather

Catatan pribadi ku dari facebook.
Tulisan yang saya buat beberapa bulan lalu..

***
12 Februari 2009
Telah kembalian ke hadapan-NYA..
Orang yang paling saya HORMATI.. orang yang paling saya BANGGAKAN..
Orang yang membuat saya bisa "MENGHARGAI WAKTU"
Orang yang telah memberikan "ILMU DISIPLIN" sejak kecil..
Sumber INSPIRASI, PANUTAN sekaligus IDOLA saya..

Beliau adalah MY GRANDFATHER..
Dari beliau lah saya BELAJAR...

12 Februari 2011

Tidak terasa sudah dua tahun dia pergi..
Mudah-mudahan beliau tenang di sana dan mendapatkan tempat yang terbaik..
Doa kami akan terus menyertaimu..

Terima Kasih atas "ILMU DISIPLIN" yang telah di ajarkan
Ini akan sangat berguna bagi saya..

Semoga Kemarau Panjang ini Cepat Berakhir


Air.. Air.. Air..
Air adalah sumber kehidupan. Tanpa air, susah dibayangkan apa yang akan terjadi pada bumi ini dan makhluk hidup yang berada di planet ini. Sebagian besar aktivitas keseharian manusia butuh air. Dari memasak, minum, mandi, mencuci dan masih banyak lainnya.

Tetapi dalam beberapa minggu terakhir ini akhir menjadi sorotan utama di kampus. Kalau dalam istilah twitter sudah jadi trending topic. Sorotan yang terjadi bukan karena manfaat air yang sangat besar tetapi karena terjadinya kelangkaan air di kampus. Hal ini terjadi akibat kemarau yang berkepanjangan. Kasusnya hampir sama dengan kelangkaan BBM beberapa dekade yang lalu. Orang-orang harus berjalan kesana kemari untuk medapatkan air. Bahkan harus menempuh perjalanan beberapa km ( 0.01 km ). Kejadian tersebut bisa kita jumpai ketika hendak melaksanakan shalat. Sumber air yang biasanya menjadi tempat berwudhu, kering. Bahkan tetesan air pun tidak ada. Sehingga memaksa mereka untuk mencari air di luar kampus.

Efek tidak adanya air, berdampak sangat besar pada kondisi WC yang ada. Adanya oknum yang tidak bertanggung jawab membuat WC menjadi tidak nyaman bagi orang-orang yang lewat di sekitar WC tersebut. Mereka seenaknya menggunakan WC tanpa memikirkan dampak yang bias ditimbulkan. Cukup Miris.

Hal yang sama terjadi juga di daerah pondokan ( tempat tinggal sebagian mahasiswa ). Efek kemarau panjang juga sangat terasa. Ada beberapa tempat yang tak ada air dan ada juga yang airnya agak asin. Dan tentunya hal ini akan mengganggu kehidupan di sana. Hal ini dipandang sangat tidak sehat bagi mereka.

Banyak masalah yang timbul akibat kelangkaan air. ( susah dibayangkan bagaimana kalau air hilang dari planet ini ). Salah satu masalah yang dalam pikiran saya yang ditimbulkan dari hal diatas  (masih sebatas hipotesa) adalah semakin malasnya Mahasiswa datang ke kampus. Memang sedikit aneh dan memaksakan kalau menghubung-hubungkan antara keduanya. Tetapi realita yang terlihat demikian. Koridor rindu akan orang-orang yang berjalan di atasnya. Kampus terlihat sepi pengunjung. Dan hal ini bersamaan dengan keluhan beberapa penghuni kampus akibat kelangkaan air.

***

Ternyata Kemarau Panjang berdampak pada Kehadiran Mahasiswa di Kampus
Semoga kemarau ini cepat berakhir, agar kampus ini tak lagi merasa kesepian

15 September 2011

Selamat Jalan "Teman". Waktunya untuk Berpisah



Telah ditemukan sebuah penyakit yang sangat berbahaya bagi para pelajar khususnya “MAHASISWA”. Penyakit yang tidak teridentifikasi oleh dokter manapun di dunia. Tak ada tanda-tanda fisik yang tampak jelas oleh mata orang yang terjangkit penyakit ini. Semua hanya bisa terlihat ketika kita kita sangat dekat dengan orang itu. Lebih lanjut, belum ada satupun apoteker yang bisa meramu obat untuk menyembuhkan penyakit jenis ini.

( Hahahaha… terlalu dan sangat terlalu membesar-besarkan kayaknya gambaran di atas )

Jujur dan percaya, penyakit itu pernah menghampiri saya. Meskipun pada akhirnya dapat teratasi. Penyakit itu tak lain dan tak bukan adalah “MALAS”. Kalau dipikir-pikir sih ini bukanlah sebuah penyakit tapi kalau dipikir-pikir lagi bisa jadi sebuah penyakit. ENTAHLAH !!!

Ahhh.. Tinggalkan masalah penyakit itu… Tidak jelas ji juga…

----------------------*****----------------------

Malas.. Malas.. Malas.. Merupakan momok yang sangat menakutkan. Entah dari mana datangnya itu. Tidak pernah dipanggil dan diharapkan datang. Tetapi dia datang begitu saja, malahan selalu mengikuti di segala aktivitas sebagai “pengganggu”.  Malas seolah-olah menjadi TEMAN ( Ahh.. Tidak..!!!!! Cuma dia yang menganggap kita teman, tapi tak sedikit pun berpikir tuk berteman dengannya.. ). Tetapi kalau dipikir, memang malas seolah-olah menjadi teman, yang sangat setia meskipun dalam kenyataannya merupakan “teman yang tidak dianggap”.

Malas.. Malas.. Malas.. Selalu membayang-bayangi setiap hari. Di saat berada di titik kejenuhan dan aktivitas yang sangat padat, dia semakin setia menemani. Malah di jadi “penyemangat” untuk semakin jenuh dan bosan dengan apa yang kita kerjakan. Lebih parah lagi, malas bisa menjadikan kita menunda-nunda pekerjaan. Membiarkan waktu berlalu begitu saja tanpa ada sesuatu yang jelas yang kita kerja. Malas juga bisa membawa kita untuk meraih sebuah achievement dan berbagai award sebagai “The Best Procrastinator”. Sebuah penghargaan yang sangat dan sangat tidak diharapkan ( meskipun ada sertifikat dan pialanya )

***
           
Sekaranglah waktunya untuk berpisah teman.  “Terima Kasih” kau telah menemani hari ku selama ini meskipun itu tidak saya harapkan. “Maaf” aku tak bisa berteman lagi dengan mu dan memang tak bisa dipungkiri, sejak lama aku ingin ini terjadi . Aku telah menemukan “sahabat” ku lagi yang selama ini kucari-cari. Dia-lah sahabat terbaikku yang akan menemani hari-hari ku ke depan ( My [Lost] Spirit ).

Selamat Jalan “Teman”.. Waktunya tuk berpisah
Semoga Kau tak kembali lagi ke sini

Sebenarnya Tidak Ada yang Berubah



“kau tak seperti yang ku kenal dulu, ada yang berubah dari mu”
Sebuah kalimat yang cukup menggelitik ditelinga. Sebuah kalimat yang tidak disangka-sangka akan keluar ketika sedang asik chat dengan teman lama. Awalnya semuanya biasa saja, berbagi pengalaman tentang dunia kampus dan apa yang telah di dapat selama ini. Hingga mungkin ada cerita tentang aktivitas yang saya jalani sekarang yang mungkin serasa aneh bagi mereka. Karena sungguh berbanding 180 derajat dengan saya ketika masih sekolah.

Saya menilai semua itu wajar. Dinamika kehidupan kampus yang telah membuat saya menjadi seperti demikian. Banyak pelajaran hidup yang  didapatkan disini, dari hal yang terkecil sampai hal yang cukup besar. Kehidupan kampus merupakan miniatur kehidupan yang sesungguhnya. Keras-nya kehidupan memaksa kita untuk mengikuti alur yang ada agar dapat bertahan hidup. Tetapi tidak semuanya diikuti seratus persen, tentunya masih ada filter yang kita gunakan untuk menyaring yang mana yang baik dan tidak baik.

Fungsi kampus sebagai tempat belajar, dimanfaatkan sebaik mungkin. Mengeksplorasi segala ilmu yang ada di kampus. Baik itu di bangku kuliah, organisasi dan di segala tempat yang ada di lingkungan kampus.
Kampus begitu nyaman menjadi tempat beraktivitas. Seolah-olah malas untuk beranjak dari sini, segala sesuatu yang dibutuhkan tersaji disini. Hal ini berlaku ketika kita sudah mendapatkan zona nyaman. Semuanya begitu indah, kampus seakan-akan seperti rumah sendiri.

Terlalu banyak keindahan yang ada di kampus. Terlalu banyak yang telah terekam oleh memori. Dan mungkin akan terkenang sampai kapanpun.

****

Sedikit menanggapi pendapat teman tadi. Aku menyadari mungkin ada yang berubah dalam diri saya yaitu berubah menuju kedewasaan, memperbaiki apa yang terasa kurang dalam diri saya selama ini. Dan mungkin hal itu wajar dan pasti dialami oleh setiap orang. Tetapi pada dasarnya saya masih yang dulu lagi, temanmu dan sahabatmu yang kau kenal semasa sekolah. Perubahan yang terjadi tak serta merta membuat saya lupa akan diri saya yang dulu.

Aku masih bisa bertahan dengan karakter saya yang dulu

10 September 2011

Entah Apa Namanya

Ditengah kondisi yang mulai terasa panas. Rindu akan lahirnya sebuah gagasan baru yang kadang dianggap gila. Dari salah satu sudut kampus tempat di mana aku berdiam diri dalam beberapa tahun terakhir. Menjalani segala aktivitas sehari-hari dari matahari terbit sampai matahari terbit kembali. 

Suasana kampus yang lumayan ramai karena kebetulan sedang ada acara membuat pikiran lebih terasa fresh untuk berpikir apa yang harus di lakukan ke depan. Menyusun rencana demi rencana demi sebuah tujuan besar. Kata demi kata tersusun rapi dalam bentukan sebuah konsep dan time schedule. Kemungkinan terburuk yang bisa terjadi pun ikut terpikir. Tetapi sebuah harapan besar, rencana-rencana yang telah disusun dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Malam ini aku mencoba merealisasikan mimpi-mimpi yang selama ini hanya tersimpan di pikiran...
Semoga ada hasil yang bisa tercapai dalam beberapa bulan ke depan..