28 Oktober 2011

Refleksi Pergerakan Mahasiswa melaui Momen Peringatan Sumpah Pemuda

28 Oktober 2011 

Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari pemuda Indonesia yang memiliki peranan penting dalam pembangunan dan usaha dalam mengisi kemerdekaan. Posisi mahasiswa yang merupakan jalur penengah antara masyarakat dan pemerintah. Pada dasarnya mahasiswa yang menjadi sarana penyampaian aspirasi masyarakat ke pemerintah ( keluhan-keluhan akan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti kenaikan bahan pokok, BBM dan lain-lain ).

Semoga melalui momen peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini menjadi titik balik kebangkitan "kembali" pemuda Indonesia. Mari bersama berkarya untuk bangsa dan mengembangkan negeri ini agar bisa bersaing dengan negara-negara yang lain. Karena pemuda lah yang memegang kontrol dan kendali bangsa ini.

SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA
Semoga isi dari sumpah pemuda tak hanya DIBACA dan DIUCAPKAN tetapi dapat DITANAMKAN dalam diri setipa individu dan DIREALISASIKAN dalam aktivitas kita sehari-hari


****

SUMPAH PEMUDA

Pertama
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH DARAH SATU, TANAH AIR INDONESIA

Kedua
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA, MENGAKU BERBANGSA SATU, BANGSA INDONESIA

Ketiga
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA, MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA


*****
Gerakan Mahasiswa Indonesia

1908
Keresahan intelektual yang dirasakan oleh para pemuda akan primordialisme Jawa dan sekitarnya maka lahirnya sebuah wadah perjuangan yang memiliki struktur organisasi modern. Maka pada tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta berdiri lah Boedi Oetomo. Organisasi ini didirikan oleh pelajar mahasiswa dari lembaga pendidikan STOVIA.

Seiring dengan hal itu para mahasiswa yang ada di Belanda mendirikan Indische Vereeninging. Dan kemudian pada tahun 1925, organisasi ini berubah menjadi Perhimpunan Indonesia untuk mempertegas nasionalisme mereka.

1928
Era ini lah yang menjadi kebangkitan kaum intelektual dan aktivis pemuda. Hal tersebut ditandai dengan munculnya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang dicetuskan melalui Kongres Pemuda II yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 26-28 Oktober 1928. Kongres ini diwadahi oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia ( PPPI )

1945
Dinamika yang terjadi dalam pergerakan nasional menghadirkan kelompok-kelompok studi dan kemudian berkembang menjadi partai politik seperti PBI dan PNI.
Salah satu peran angkatan muda 1945 yang bersejarah, dalam kasus gerakan kelompok bawah tanah yang antara lain dipimpin oleh Chairul Saleh dan Soekarni saat itu, yang terpaksa menculik dan mendesak Soekarno dan Hatta agar secepatnya memproklamirkan kemerdekaan, peristiwa ini dikenal kemudian dengan Peristiwa Rengasdengklok.

1966
Munculnya KAMI diikuti berbagai aksi lainnya, seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), dan lain-lain.

Pada tahun 1965 dan 1966, pemuda dan mahasiswa Indonesia banyak terlibat dalam perjuangan yang ikut mendirikan Orde Baru. Gerakan ini dikenal dengan istilah Angkatan '66, yang menjadi awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional.  Setelah Orde Lama berakhir, aktivis Angkatan '66 banyak yang mengisi pos penting  di pemerintahan Orde Baru.

1974

Generasi 1974 yang dialami adalah konfrontasi dengan militer. Mahasiswa melancarkan berbagai kritik dan koreksi terhadap praktek kekuasaan rezim Orde Baru, seperti Golput pada pemilu pada 1972. Reaksi lain yang muncul adalah protes terhadap kenaikan BBM dan tuntutan pemberantasan korupsi yang kemudian lahirlah gerakan “Mahasiswa Menggugat”. Dalam tahun 1972, mahasiswa juga telah melancarkan berbagai protes terhadap pemborosan anggaran Negara.

Pada tanggal 15 Januari 1974 terjadi peristiwa Malari memprotes PM Jepang Kakuei Tanaka yang datang ke Indonesia. Gerakan mahasiswa di Jakarta meneriakan isu "ganyang korupsi" sebagai salah satu "Tritura Baru”

1978

Pada periode ini terjadinya pendudukan militer atas kampus-kampus karena mahasiswa dianggap telah melakukan pembangkangan politik, penyebab lain adalah karena gerakan mahasiswa 1978 lebih banyak berkonsentrasi dalam melakukan aksi diwilayah kampus. Perjuangan gerakan mahasiswa 1978 menumbuhkan keberanian mahasiswa untuk menyatakan sikap terbuka untuk menggugat bahkan menolak kepemimpinan nasional.

Era NKK/BKK

Era ini menerapkan konsep Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan (NKK/BKK) oleh pemerintah secara paksa. Konsep ini mencoba mengarahkan mahasiswa hanya menuju pada jalur kegiatan akademik, dan menjauhkan dari aktivitas politik karena dinilai secara nyata dapat membahayakan posisi rezim.

1990

Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan (PUOK) menetapkan bahwa organisasi kemahasiswaan intra kampus yang diakui adalah Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT), yang didalamnya terdiri dari Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

Dengan dihidupkannya model-model kelembagaan yang lebih independen, meski tidak persis serupa dengan Dewan Mahasiswa yang pernah berjaya sebelumnya upaya perjuangan mahasiswa untuk membangun kemandirian melalui SMPT, menjadi awal kebangkitan kembali mahasiswa ditahun 1990-an.

1998
Gerakan 1998 menuntut reformasi dan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan nepotisme ). Pendudukan yang terjadi di gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Hingga pada akhirnya memaksa Presiden Soehartomelepaskan jabatannya.


HIDUP MAHASISWA !!!

19 Oktober 2011

Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II Pasca-Reshuffle

  1. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan: Marsekal TNI Purn Djoko Suyanto
  2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Hatta Rajasa
  3. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat: Agung Laksono
  4. Menteri Sekretaris Negara: Sudi Silalahi
  5. Menteri Dalam Negeri: Gamawan Fauzi
  6. Menteri Luar Negeri: Marty Natalegawa
  7. Menteri Pertahanan: Purnomo Yusgiantoro
  8. Menteri Hukum dan HAM: Amir Sjamsuddin (menggantikan Patrialis Akbar)
  9. Menteri Keuangan: Agus Martowardjojo
  10. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Jero Wacik (menggantikan Darwin Zahedy Saleh)
  11. Menteri Perindustrian: MS Hidayat
  12. Menteri Perdagangan: Gita Wirjawan (menggantikan Mari Elka Pangestu)
  13. Menteri Pertanian: Suswono
  14. Menteri Kehutanan: Zulkifli Hasan
  15. Menteri Perhubungan: EE Mangindaan (menggantikan Freddy Numberi)
  16. Menteri Kelautan dan Perikanan: Tjitjip Sutardjo (menggantikan Fadel Muhammad)
  17. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Muhaimin Iskandar
  18. Menteri Pekerjaan Umum: Djoko Kirmanto
  19. Menteri Kesehatan: Endang Rahayu Sedyaningsih
  20. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: M Nuh
  21. Menteri Sosial: Salim Segaf Aljufrie
  22. Menteri Agama: Suryadharma Ali
  23. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Mari Elka Pangestu (menggantikan Jero Wacik)
  24. Menteri Komunikasi dan Informatika: Tifatul Sembiring
  25. Menneg Riset dan Teknologi: Gusti Mohammad Hatta (menggantikan Suharna Surapranata)
  26. Menteri Negara Urusan Koperasi dan UKM: Syarifudin Hasan
  27. Menneg Lingkungan Hidup: Beerth Kambuaya (menggantikan Gusti Moh Hatta)
  28. Menneg Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Linda Agum Gumelar
  29. Menneg Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Azwar Abubakar (menggantikan EE Mangindaan)
  30. Menneg Pembangunan Daerah Tertinggal: Helmy Faisal Zaini
  31. Menneg PPN/Kepala Bappenas: Armida Alisjahbana
  32. Menneg BUMN: Dahlan Iskan (menggantikan Mustafa Abubakar)
  33. Menneg Perumahan Rakyat: Djan Faridz (menggantikan Suharso Manoarfa)
  34. Menneg Pemuda dan Olahraga: Andi Mallarangeng

Pejabat Negara:
  1. Ketua Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan: Kuntoro Mangkusubroto
  2. Kepala BIN (Badan Intelijen Negara): Letjen TNI Marciano Norman (menggantikan Jenderal Pol Purn Sutanto)
  3. Kepala BKPM Fuad Rahmany (menggantikan Gita Wiryawan).

Wakil Menteri
  1. Wakil Menteri Pertanian: Rusman Heriawan.
  2. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan: Wiendu Nuryanti
  3. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan: Musliar Kasim
  4. Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Eko Prasodjo
  5. Wakil Menteri Keuangan: Mahendra Siregar (sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Perdagangan)
  6. Wakil Menteri Perdagangan: Bayu Krisnamurthi (sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian)
  7. Wakil Menteri BUMN: Mahmuddin Yasin (sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Kementerian BUMN)
  8. Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron
  9. Wakil Menteri Luar Negeri Wardana
  10. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Sapta Nirwandar
  11. Wakil Menteri ESDM: Widjajono Partowidagdo
  12. Wakil Menteri Agama: Nasaruddin Umar
  13. Wakil Menteri Pertahanan: Sjafrie Sjamsoeddin
  14. Wakil Menteri Perindustrian: Alex Retraubun
  15. Wakil Menteri Perhubungan: Bambang Susantono
  16. Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional: Lukita Dinarsyah Tuwo
  17. Wakil Menteri Keuangan: Anny Ratnawati
  18. Wakil Menteri Pekerjaan Umum: Hermanto Dardak

17 Oktober 2011

Monday

I Like Monday... I Hate Monday...

Dua kalimat itulah yang biasa terdengar ketika hari senin datang. Banyak yang senang ketika hari senin datang karena dapat kembali beraktivitas ( bekerja, kuliah, sekolah dan lain-lain ). Banyak pula yang ingin memperlambat datangnya hari senin, ada yang merasa tidak senang karena masa untuk beristirahat dan berkumpul bersama big family sudah hampir berakhir. (lebih tepatnya bermalas-malasan )

Hal tersebut dianggap wajar, karena segala sesuatu pasti ada yang pro dan ada yang kontra. Tak akan ada dinamika yang terjadi kalau semua nya lurus-lurus saja. (sok).  Tidak seperti robot yang hanya bisa melakukan apa yang telah diprogramkan di dalamnya. Atau tak seperti sebuah mobil-mobilan remote control yang bisa digerakkan ke sana ke mari sesuai keinginan (teringat masa kecil)

Monday is busy day

Senin adalah hari yang sibuk dan menyibukkan. Entah apa yang menyebabkan orang-orang berkata demikian. Atau ada hubungannya dengan kalimat ini "susah untuk memulai sesuatu" karena sudah kita tahu bahwa hari senin adalah hari pertama beraktivitas normal setelah weekend. Ataukah karena hari senin ada upacara bendera ( nah? loh? nyambung dari mana? )


ENTAHLAH

15 Oktober 2011

Anda Telah Memasuki Semester Tujuh



Anda telah memasuki SEMESTER 7.
Silahkan mengerjakan Tugas Akhir anda.

Sudah menjadi rahasia umum, idealnya semester 7 merupakan semester akhir bagi mahasiswa program S1 meskipun pada kenyataanya tidak demikian. Di semester ini lah para mahasiswa fokus mengerjakan Tugas Akhir mereka. Karena idealnya hanya 1 -2 kuliah pada semester ini atau bahkan sudah tidak ada. Sebuah masa-masa sulit yang akan di jalani. Mulai dari penelitian, penyusunan laporan hingga berhadapan dengan penguji untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah dikerja. “sangat mirip dengan mekanisme dalam organisasi”

****

REALITA

Kenyataan yang ada di kampus. Hanya beberapa orang yang selesai dalam tempo waktu 7 semester. Hal ini terjadi bukan karena ketidakmampuan mereka , tetapi lebih karena belum ada kesiapan. Karena  “banyak orang yang cepat selesai, tetapi hanya berkeliaran tidak jelas di luar sana”. Hal tersebutlah yang membuat orang berhati-hati untuk keluar dari dunia kampus. Semuanya harus sudah siap. Pengalaman yang telah diperoleh selama berkutat di organisasi kemahasiswaan merupakan modal penting dalam mengarungi kerasnya ombak kehidupan yang sebenarnya. Pengetahuan yang didapatkan selama proses perkuliahan dan praktikum menjadi penyeimbang nya.


PENDAPAT

Cepat menyelesaikan studi di kampus ( 7 Semester ) belum tentu bisa dikatakan TEPAT WAKTU. Karena mungkin saja akan menambah jumlah komunitas PENGANGGURAN.  Jadi tidak ada masalah terlambat 1 atau 2 semester untuk mempersiapkan diri dan mengasah skill. Supaya bisa selesai TEPAT WAKTU.

1 Oktober 2011

Terlalu Sibuk

Sibuk dan terlalu sibuk.

Kata itulah yang menggambarkan kondisi sekarang. Banyak aktivitas yang harus di laksanakan dalam waktu yang hampir bersamaan. Mulai dari urusan Akademik, Organisasi dan urusan Pribadi. Butuh tenaga ekstra untuk melaluinya dan yang terpenting adalah MANAJEMEN WAKTU. Secara Otomatis waktu untuk istirahat dan ONLINE pun harus dikurangi.

Kesibukan ini berdampak tidak terurus nya blog dalam beberapa hari ini. Tidak ada yang sempat terposting dalam minggu ini. Kesibukan ini akan terus berlangsung paling tidak dalam 2 minggu ke depan.

sejenak lupakan tentang kesibukan yang ada

***
  
1 Oktober 2011

Kembali menyusun rencana, apa yang akan dilakukan dalam satu bulan ke depan. Dengan harapan bulan OKTOBER dapat lebih baik dari bulan SEPTEMBER kemarin. Semoga hal yang telah disusun tak hanya sekedar coretan tak jelas tetapi bisa di realisasikan.