31 Maret 2011

Ada Apa dengan Kampus Hari Ini ?


Apa yang terjadi hari ini..?
Miris melihat kondisi kampus sekarang. Semakin hari semakin sepi. Entah ke mana kaum intelek itu bersembunyi. Aneh rasanya ketika berjalan meneluri koridor dan setiap sudut-sudut di kampus hanya bisa berinteraksi dengan tulisan-tulisan di papan-papan pengumuman. Tertunduk memandangi tegel-tegel yang masih kelihatan bersih. Entah karena baru dibersihkan atau tak ada orang yang menginjaknya.

Ruang Kuliah..?
Kondisi yang sama di jumpai di sana. Ruang kelas juga sepi, hanya beberapa orang-orang yang mau belajar duduk memandangi papan tulis seraya memasang telinga mendengar sang motivator yang berdiri di depan yang sedang berusaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan hanya sebagian dari mereka yang menggerakkan tangan untuk menggoreskan tinta di kertas kosong yang mereka pegang. Mencoba untuk menyalin kata-kata yang keluar dari mulut sang pendidik.

Tempat Kumpul..?
Hanya satu atau dua orang yang kita jumpai di sana, jarang lagi terdengar canda tawa. Jarang lagi ada kios dadakan, jarang lagi ada kerja tugas dan jurnal di sana. Bahkan yang lebih parah, hanya bangku kosong yang berdebu di jumpai di sana. Jarang lagi orang berkumpul untuk menutup jalan sepanjang koridor.

Regular Malam..?
Kurangnya cahaya yang menyinari koridor mencerminkan kondisi regular malam. Hanya segelintir orang yang masih bertahan dalam kehidupan yang mungkin di anggap orang “tidak jelas”.

Ada apa ini..? Apa yang terjadi..?
Apa yang terjadi dengan kampus, sehingga semuanya seakan-akan berubah 180 derajat. Mungkin kah perubahan yang cukup signifikan ini terjadi akibat pengaruh eksternal, atau berasal berasal dari internal sendiri.

Di manakah kaum-kaum intelek yang dulu meramaikan kampus ? Apakah mereka tidak lagi menemukan zona nyaman di kampus ?. Tidak ada kah lagi hal-hal yang menarik di kampus sehingga mereka cenderung merasa nyaman berada di luar sana.

Ingin rasanya kembali ke beberapa saat yang baru berlalu. Ketika sepanjang koridor penuh sesak, sampai susah untuk melintas. Terkadang harus berdesak-desakan seperti di “pasar” untuk berjalan dari ujung satu ke ujung yang lainnya. Mendengar canda tawa di semua pojok. Melihat kondisi para penghuni kampus ketika menjalani praktikum-praktikum. Dan terkadang banyak dari mereka yang di landa kepanikan sebelum praktikum dan ketika ada tugas. Banyak ekspresi yang tergambar dari raut muka. Banyak interaksi dan sosialisasi yang terjadi.

Rindu dengan kondisi kampus yang dulu. Sangat ingin kembali ke masa itu, tapi tidak mungkin. Semoga kondisi itu tak hanya sekedar menjadi kenangan masa lalu dan masih bisa terwujud sekarang.